hye rin seperti sedang kerasukan. Aku mendekatinya dan ia
duduk memojok di ruangan kesehatan sambil menangis ketakutan, aku tahu siapa
dia sesungguhnya dan dimana jiwa hye rin berada. Teman-temanku menghampiriku di
ruang kesehatan, aku meminta mereka untuk tunggu di luar.
“siapa
kamu? Kenapa kamu mengganggu hye rin?” tanyaku pada makhluk yang masuk ke dalam
tubuh hye rin
“hahaha!!
siapa aku itu tidak penting! Jika kau bisa melihatku, itu artinya kau tau siapa
aku” jawabnya
“iya!
Aku memang tau siapa kau sebenarnya.. tapi kenapa kau mengganggu hye rin yang
tidak tau apa-apa? Seharusnya kau mengganggu aku..” jawabku
“kenapa
aku mengganggu wanita ini, atau teman-temanmu yang lain adalah caraku untuk
mengusirmu dari rumah yang sedang kau tinggali. Jika aku mengganggumu itu akan
memperlambat rencanaku, kenapa? Yang aku ingin hanyalah rumah itu menjadi rumah
abadiku dan tidak boleh seorangpun yang tinggal di sana tidak terkecuali kau”
katanya
“kau
sudah menjadi arwah.. tidak ada seorangpun yang bisa melihatmu, kecuali anak
indigo sepertiku. Rumah yang sedang aku tinggali adalah rumah di dunia dan itu
untuk manusia, bukan untuk makhluk halus sepertimu. Rumah abadimu adalah di
samping Tuhan dan rumah untuk ragamu hanyalah di dalam tanah.. setiap manusia
akan mati tidak terkecuali aku, hye rin dan semua orang yang ada di dunia. Aku
hanya minta padamu, lepaskan raga hye rin dan pergilah ke tempat dimana kau
berada seharusnya” jawabku
“HAHAHAHA!!!!!!
UCAPANMU HANYALAH OMONG KOSONG. AKU AKAN PERGI TAPI AKU AKAN BAWA RAGA INI
BERSAMAKU” katanya sambil memanjat di dinding
“baiklah
jika kau memaksa. Terkutuklah kau yang merasuki tubuh hye rin, terbakar dalam panasnya
api neraka dan kembali ke tempat seharusnya kau berada... kiranya Tuhan mengampunimu” doa exorcismku untuk makhluk
yang masuk ke dalam tubuh hye rin sambil menadahkan tangan
“AAAAHHHH!!!!
SAKIT!!! PANAS!!! SUDAH CUKUP AKU AKAN MENINGGALKAN RAGA INI!!! JANGAN UCAPKAN KATA-KATA
ITU LAGI” ucapnya sambil ketakutan dan kesakitan, lalu dia pergi
“jong
ki.. masuklah, aku butuh bantuanmu!!” teriakku
“iya!
Apa hye rin sudah sadar?” tanya jong ki
“hye
rin belum sadar, tolong angkat hye rin ke kasur pasien” pinta tolongku
“baiklah,
aku akan panggil dokter” jawab jong ki
“oke.
Terima kasih..
Hye
rin, aku mohon kau cepat sadar” kataku
“permisi..
”
kata dokter
“oh
iya dokter, silahkan periksa teman saya” kataku
“dia
hanya pingsan saja, tidak ada luka parah.. sebentar lagi juga dia akan sadar,
kalian tunggu saja di sini. Selamat siang” ungkap dokter setelah memeriksa hye
rin
“baiklah
terima kasih dokter ” kataku dan jong ki
“apa
perlu aku memanggil hyo mi dan hyun seok?” tanya jong ki
“kau
hubungi mereka saja, tapi jika mereka mau jenguk sekarang. Kau bilang tidak
usah.. selesaikan mata kuliah mereka dulu, setelah itu mreka bisa jenguk hye
rin” kataku
“oh
baiklah kalau begitu.” Kata jong ki
“kami
harap kau cepat sadar hye rin” kataku
“kata
hyomi, dia dan hyun seok akan sampai ruang kesehatan sebentar lagi” kata jong
ki
Lanjutan The Sixth Sense Part. 6
No comments:
Post a Comment