Saturday, January 23, 2016

The Sixth Sense Part. 5

hye rin seperti sedang kerasukan. Aku mendekatinya dan ia duduk memojok di ruangan kesehatan sambil menangis ketakutan, aku tahu siapa dia sesungguhnya dan dimana jiwa hye rin berada. Teman-temanku menghampiriku di ruang kesehatan, aku meminta mereka untuk tunggu di luar.

“siapa kamu? Kenapa kamu mengganggu hye rin?” tanyaku pada makhluk yang masuk ke dalam tubuh hye rin

“hahaha!! siapa aku itu tidak penting! Jika kau bisa melihatku, itu artinya kau tau siapa aku” jawabnya

“iya! Aku memang tau siapa kau sebenarnya.. tapi kenapa kau mengganggu hye rin yang tidak tau apa-apa? Seharusnya kau mengganggu aku..” jawabku

“kenapa aku mengganggu wanita ini, atau teman-temanmu yang lain adalah caraku untuk mengusirmu dari rumah yang sedang kau tinggali. Jika aku mengganggumu itu akan memperlambat rencanaku, kenapa? Yang aku ingin hanyalah rumah itu menjadi rumah abadiku dan tidak boleh seorangpun yang tinggal di sana tidak terkecuali kau” katanya

“kau sudah menjadi arwah.. tidak ada seorangpun yang bisa melihatmu, kecuali anak indigo sepertiku. Rumah yang sedang aku tinggali adalah rumah di dunia dan itu untuk manusia, bukan untuk makhluk halus sepertimu. Rumah abadimu adalah di samping Tuhan dan rumah untuk ragamu hanyalah di dalam tanah.. setiap manusia akan mati tidak terkecuali aku, hye rin dan semua orang yang ada di dunia. Aku hanya minta padamu, lepaskan raga hye rin dan pergilah ke tempat dimana kau berada seharusnya” jawabku

“HAHAHAHA!!!!!! UCAPANMU HANYALAH OMONG KOSONG. AKU AKAN PERGI TAPI AKU AKAN BAWA RAGA INI BERSAMAKU” katanya sambil memanjat di dinding

“baiklah jika kau memaksa. Terkutuklah kau yang merasuki tubuh hye rin, terbakar dalam panasnya api neraka dan kembali ke tempat seharusnya kau berada... kiranya Tuhan mengampunimu” doa exorcismku untuk makhluk yang masuk ke dalam tubuh hye rin sambil menadahkan tangan

“AAAAHHHH!!!! SAKIT!!! PANAS!!! SUDAH CUKUP AKU AKAN MENINGGALKAN RAGA INI!!! JANGAN UCAPKAN KATA-KATA ITU LAGI” ucapnya sambil ketakutan dan kesakitan, lalu dia pergi

“jong ki.. masuklah, aku butuh bantuanmu!!” teriakku

“iya! Apa hye rin sudah sadar?” tanya jong ki

“hye rin belum sadar, tolong angkat hye rin ke kasur pasien” pinta tolongku

“baiklah, aku akan panggil dokter” jawab jong ki

“oke. Terima kasih..
Hye rin, aku mohon kau cepat sadar” kataku

“permisi.. ” kata dokter

“oh iya dokter, silahkan periksa teman saya” kataku

“dia hanya pingsan saja, tidak ada luka parah.. sebentar lagi juga dia akan sadar, kalian tunggu saja di sini. Selamat siang” ungkap dokter setelah memeriksa hye rin

“baiklah terima kasih dokter ” kataku dan jong ki

“apa perlu aku memanggil hyo mi dan hyun seok?” tanya jong ki

“kau hubungi mereka saja, tapi jika mereka mau jenguk sekarang. Kau bilang tidak usah.. selesaikan mata kuliah mereka dulu, setelah itu mreka bisa jenguk hye rin” kataku

“oh baiklah kalau begitu.” Kata jong ki

“kami harap kau cepat sadar hye rin” kataku

“kata hyomi, dia dan hyun seok akan sampai ruang kesehatan sebentar lagi” kata jong ki

No comments:

Post a Comment